Ramai di Medsos, Pejabat Bea Cukai Yogyakarta Pamer Kendaraan Mewah


Merdeka.com – Dampak kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka Mario Dandy Satriyo kepada David kian melebar. Setelah ayahnya, Rafael Alun Trisambodo dikuliti asal usul harta kekayaannya, kini pegawai Kementerian Keuangan lainnya ikut menjadi sorotan publik.

Belum lama ini, di media sosial Twitter ramai memperbincangkan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Pemilik akun @eko_darmanto_bca ini kerap memamerkan foto-foto motor atau mobil mewah dan klasik. Bahkan dalam ada beberapa postingan yang menunjukkan sebuah pesawat pribadi.

Saat ditelusuri merdeka.com, akun bernama @eko_darmanto_bc di instagram sudah hilang. Namun ada akun sejenis yang memposting beberapa tangkapan layar (screen shoot) dari akun tersebut sebelum hilang.

©2023 twitter/eko_darmanto_bc

Penelusuran pun dilakukan lewat situs Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Komisi Pemberantasan Korupsi dan situs pemerintah beacukai.go.id. Hasilnya, nama Eko Darmanto tercatat sebagai Kepala Kantor Bea dan Cukai (DBC) Yogyakarta.

Berdasarkan LHKP yang diakses pada Senin 27 Februari 2023, Eko Darmanto tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp2,9 miliar. Dengan total tersebut, Eko memiliki 9 kendaraan mewah yang harganya mulai dari Rp150 juta hingga Rp850 miliar.

Mobil termahal yang dilaporkan Eko yakni BMW Sedan tahun 2018 seharga Rp850 juta dan Mercedes Benz Sedan tahun 2018 seharga Rp600 juta. Eko juga tercatat memiliki Toyota Fortuner tahun 2019 seharga Rp400 juta, Chevrolet Bell Air tahun 1955 senilai Rp200 juta dengan keterangan BEKAS.

Selain itu, Eko memiliki mobil Mazda 2 tahun 2019 seharga Rp200 juta. Lalu mobil Chevrolet Apache tahun 1957 seharga Rp200 juta. Mobil paling murah yang dimiliki Eko senilai Rp150 juta. Antara lain Jeep Willys tahun 1944, Fargo Dodge Fargo tahun 1957 dengan keterangan mobil BEKAS, dan Ford Bronco tahun 1972 yang juga diberi keterangan BEKAS.

Selain memiliki kendaraan mewah, Eko juga melaporkan aset berupa tanah dan bangunan yang dimilikinya. Nilainya tercatat Rp12,5 miliar, terdiri dari tanah dan bangunan di Jakarta Utara senilai Rp10 miliar dengan keterangan hasil sendiri.

Ada juga tanah dan bangunan di Malang senilai Rp2,5 miliar. Untuk aset ini tercatat merupakan hasil hibah tanpa akta. Masih dari laporan yang sama, Eko tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp100,7 juta, kas dan setara kas Rp238,90 juta dan harta lainnya Rp15,73 miliar.

Eko juga tercatat memiliki utang sebesar Rp9,08 miliar. Sehingga total kekayaan harta Eko sebesar Rp6,72 miliar. [azz]

Baca juga:
Pengamat Nilai Kemenkeu jadi Ekses dari Kasus Penganiayaan Mario Dandy Terhadap David
Menkeu Sri Mulyani Ungkap Pembicaraannya dengan Orangtua David Latumahina di RS
KPK dan Kemenkeu Bertemu, Bahas Harta Tak Wajar Ayah Mario Rafael Alun
Sri Mulyani Tak Menyerah Kembalikan Kepercayaan Masyarakat ke Kemenkeu