Online24,Makassar,– Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), kembali menanam bakau.
Hal ini adalah aksi nyata Pelindo Group dalam kolaborasi program bersama Kementerian Koordinator Bidang Kementerian dan Investasi (Marvest), Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLKH) dan Kementerian Kelautan dan Perikatan (KKP).
Secara nasional, target rehabilitasi mangrove yang ingin dicapai adalah seluas 600.000 Hektar.
SPJM sebagai bagian dari Pelindo, menuangkan target ini dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) hari ini menanam di lahas seluas 3 Ha. Pelindo group kurang lebih 2.599 ha, dimana SPJM mendapat 86 ha.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 25 November 2023 bertempat di Dusun Borongkaluku, desa Borimasunggu, Kabupaten Maros.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur SDM dan Umum PT Pelindo Jasa Maritim, Rachmat Prayogi.
Turut bersamanya, ada Direktur Utama PT Equiport Inti Indonesia, Muhammad Ayyub dan Direktur Keuangan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), Roy Fraser Simanjuntak.
Kabupaten Maros diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup beserta jajaran pemerintahan kabupaten hingga kelurahan.
Pada kesempatan ini, Rachmat Prayogi menjelaskan, Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan rehabilitasi mangrove nasional, yang oleh SPJM diprogramkan selama multi years dengan total penanaman direncanakan seluas 86 ha.
“Di tahun ini (2023), penanaman dilakukan seluas 3 Ha dengan pola penanaman rumpun berjarak, antara rumpun jaraknya 10 meter, selanjutnya diharapkan dapat dituntaskan dalam jangka waktu 5 tahun, “jelasnya.
Metode ini berfungsi untuk mengokohkan dan menjerat hara (lumpur) juga sebagai tanda adanya kegiatan sehingga nelayan tidak menebar jaring di sana.
Selain itu, dilakukan pula pemagaran di luar lokasi penanaman mangrove, disisipi bambu rangkap setiap meternya, lalu diberi jejaring yang fungsinya untuk menahan sampah agar tidak masuk ke lokasi penanaman mangrove.
Dalam kegiatan kali ini, SPJM bersama dua anak Perusahaan bidang peralatan, yaitu PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI) dan PT Equiport Inti Indonesia (EII).
“Sebagai bagian dari Pelindo, SPJM Group saat ini memiliki 8 anak usaha, 2 di antaranya bergabung dalam kegiatan di hari ini. Berikutnya anak-anak usaha lainnya akan secara bergiliran akan bergandengan dengan kami untuk melaksanakan program-program selanjutnya secara merata dan tuntas, “Kata Rachmat.
Melalui program ini, Pelindo Jasa Maritim berupaya mewujudkan pelaksanaan Program TJSL melalui edukasi kemasyarakatan tentang pentingnya, merawat dan pemanfaatan mangrove secara bertanggung jawab.
Selain itu, kepada perahu-perahu nelayan, dilakukan pengecatan sehingga perahu tersebut terawat dan tampak rapi dan makin menarik penampilannya.
Diketahui PT Pelindo Jasa Maritim atau yang disingkat dengan SPJM merupakan subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang dibentuk pada 1 Oktober 2021 pasca integrasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
PT Pelindo Jasa Maritim telah berpengalaman dengan mengelola lima klaster bisnis, yaitu jasa layanan marine, jasa peralatan pelabuhan (Equipments), jasa galangan, pengerukan (dredging solution), dan jasa utilitas kepelabuhanan (Port Services).
Wilayah operasional SPJM mencakup seluruh Nusantara yang terbentang dari Malahayati hingga Merauke.
SPJM juga terbuka untuk kerja sama dan bersinergi dalam dukungan layanan dengan mitra strategis baik untuk entitas domestik maupun luar negeri.
SPJM saat ini mengelola 8 (delapan) anak perusahaan yaitu PT Jasa Armada Indonesia Tbk., PT Pelindo Marine Service, PT Equiport Inti Indonesia, PT Jasa Peralatan Pelabuhan, PT Energi Pelabuhan Indonesia, dan PT Pengerukan Indonesia, PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA), dan PT Lamong Energi Indonesia.
SPJM juga memiliki 3 cucu perusahaan yaitu PT Alur Pelayaran Barat Surabaya, PT Berkah Multi Cargo, dan PT Pelindo Energi Logistik.
Dengan keberagaman segmen bisnisnya, SPJM mampu menyediakan integrated one stop service bagi pengguna jasanya.(*)