Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tolok Ukur Kemenangan Sebuah Pemerintahan adalah UUD 1945 – Waspada Online

Tolok Ukur Kemenangan Sebuah Pemerintahan adalah UUD 1945 – Waspada Online


JAKARTA, Waspada.co.id – Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam merupakan simbol kemenangan setelah sebulan penuh berjuang mengendalikan diri dari hawa nafsu.

Namun, kemenangan yang hakiki bukan hanya sebatas mampu menahan lapar dan haus selama Ramadhan, melainkan juga berhasil menahan amarah, menghindari perilaku buruk, serta meningkatkan kualitas ibadah seperti salat, sedekah, dan zikir.

Pentingnya memiliki tujuan yang jelas selama Ramadan adalah kunci agar umat Islam benar-benar meraih kemenangan di hari Fitri. Begitu pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara—kejernihan tujuan adalah syarat utama dalam menilai apakah kita berada di jalur yang benar atau tidak.

Pada 23 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto membuka sidang kabinet paripurna pertama Kabinet Merah Putih dengan menegaskan kembali tujuan bernegara sesuai mandat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu: Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan pengejawantahan dari Pancasila yang merupakan staatsfundamentalnorm: dasar dan falsafah negara Indonesia didirikan.

Keempat tujuan bernegara yang termaktub dalam preambule konstitusi kita tersebut seharusnya menjadi tolok ukur objektif dalam menilai kinerja pemerintah, bukan indikator lain yang tidak relevan.

Mari kita bahas lebih lanjut tentang bagaimana Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih telah bekerja untuk mewujudkan tujuan bernegara kita.

  1. Melindungi Segenap Bangsa dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia
    Indikator utama untuk menilai keberhasilan dalam hal ini adalah angka harapan hidup (AHH), yang tercermin lewat kualitas hidup dan keamanan masyarakat.

AHH dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keamanan negara, ketersediaan pangan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan yang memadai. Oleh karena itu, Presiden Prabowo mengeluarkan kebijakan untuk menyediakan tiga juta rumah layak huni, memastikan ketahanan dan kemandirian pangan serta melahirkan Program MBG (Makanan Bergizi Gratis).

Selain itu, pemerintah memberikan layanan CKG (Cek Kesehatan Gratis) bagi seluruh rakyat Indonesia sekaligus membenahi fasilitas rumah sakit dan mencetak tenaga kesehatan berkualitas. Semua program tersebut merupakan wujud nyata upaya pemerintah menjaga kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Langkah nyata lain yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan bernegara yang satu ini, yaitu dengan cara Presiden Prabowo juga merawat hubungan baik dengan negara-negara lainnya, di kawasan maupun global.

Alhasil pada pertengahan Maret lalu, pemerintah berhasil melaksanakan operasi senyap untuk menyelamatkan 554 WNI korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.

  1. Memajukan Kesejahteraan Umum
    Indikator utama dalam mengukur kesejahteraan umum adalah Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita. Angka ini didapat dari penjumlahan seluruh pendapatan warga negara Indonesia dibagi dengan jumlah penduduk.

PNB per kapita menjadi tolok ukur utama Bank Dunia menentukan sebuah negara sudah maju atau belum.
Sebagaimana kita ketahui, saat ini Presiden Prabowo fokus untuk memastikan daya beli masyarakat terjaga melalui kebijakan yang mendukung sektor ekonomi, seperti pendirian Danantara yang akan memberikan modal bagi pembangunan nasional dan mengurangi ketergantungan pada pihak asing.

Selain itu, ada juga Program Koperasi Desa Merah Putih dan inisiatif lainnya yang bertujuan menciptakan jutaan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Berbagai upaya sinergis juga dilakukan oleh aparat penegak hukum dan lintas kementerian/ lembaga untuk mengawasi para pedagang agar tetap jujur menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan kualitas barang, seperti minyak.

  1. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
    Indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa adalah skor PISA (Program for International Student Assessment), yang menilai kemampuan siswa dalam bidang membaca, sains, dan matematika.

Pencapaian yang tinggi dalam PISA menunjukkan sistem pendidikan yang berkualitas.

Presiden Prabowo memulai langkah besar dengan merencanakan renovasi sekolah terbesar dalam sejarah Indonesia. Program seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan, serta peningkatan kesejahteraan guru adalah langkah konkret dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik.

Ditambah lagi dengan menyediakan fasilitas seperti smart board di sekolah-sekolah dan program MBG untuk anak-anak adalah kerja nyata pemerintah untuk mencerdaskan generasi mendatang, termasuk dengan memperhatikan penggunaan gawai anak-anak di sekolah melalui penerbitan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak di Ruang Digital.

  1. Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia
    Indikator utama dalam menilai tujuan bernegara yang satu ini adalah dari posisi Indonesia dalam konflik internasional atau peran dalam memelihara perdamaian dunia.

Presiden Prabowo aktif terlibat dalam forum internasional dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), menyuarakan pentingnya perdamaian dan menghentikan perang di Palestina, Ukraina, dan negara-negara lain yang terlibat konflik.

Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah merumuskan “Solusi DMZ Prabowo” untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, Indonesia juga memberikan bantuan kemanusiaan, baik melalui udara maupun laut, untuk Palestina, dan dengan tegas menyatakan posisi Indonesia yang netral, tidak berpihak pada blok militer manapun.


Posted

in

by

Tags: