Segera Take Down Tayangan Adzan yang Menampilkan Bacapres!


JAKARTA, Waspada.co.id – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah berharap agar munculnya bacapres Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan pada salah satu stasiun TV swasta, tidak diikuti oleh kandidat capres yang lain.

“Satu sisi kita kritik itu sebagai sosialisasi politik murahan dan memalukan kualitas kepemimpinan kita, munculnya Ganjar di video klip adzan, mudah-mudahan tidak diikuti oleh kandidat lain yang sama-sama punya kuasa media, agar publik tahu perbedaan kualitas etis,” ucap Dedi, melansir Inilah.com, Minggu (10/9).

Ironisnya, tutur Dedi, hal ini tidak bisa digugat atas nama hukum pemilu. “Karena memang tidak ada yang dilanggar. Bahkan komisi penyiaran sekalipun tidak akan dapat bertindak, apalagi Bawaslu,” tutur dia.

Meski begitu, dirinya tetap mendesak agar pihak stasiun tv dapat menurunkan (take down) tayangan azan tersebut. “Sebagai warga negara yang punya hak frekuensi, RCTI wajib didesak untuk tidak menggunakan frekuensi publik untuk kepentingan politik praktis,” kata Dedi.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia Aditya Perdana mengatakan lemahnya aturan main dalam hal pemisahan kampanye dan sosialisasi jadi celah bagi kontestan Pemilu 2024 untuk curi start kampanye.

Hebohnya tayangan adzan di stasiun TV yang menayangkan bacapres PDIP Ganjar Pranowo adalah salah satu contohnya. “Memang saat ini situasi yang tidak jelas antara disebut sebagai sosialisasi ataupun kampanye,” kata Adit kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (10/9).

Diketahui, bacapres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo diduga memainkan politik identitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dugaan ini menyeruak seiring munculnya sosok Ganjar dalam sebuah tayangan azan salah satu stasiun televisi milik pucuk pimpinan Partai Perindo, Hary Tanoe.

Dalam video yang dilihat, tayangan azan magrib itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jamaah yang datang untuk masuk ke masjid. Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudhu sebelum shalat. Ganjar duduk di shaf depan sebagai makmum. (wol/inilah/pel/d2)


Posted

in

by

Tags: