Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pasca WWF ke-10 Bali, Hasnur DPR Mau Perbaiki Kualitas Air di Kalsel

Pasca WWF ke-10 Bali, Hasnur DPR Mau Perbaiki Kualitas Air di Kalsel


Rabu, 22 Mei 2024 – 19:27 WIB

Jakarta – Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Hasnuryadi Sulaiman mengatakan World Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali sejak Minggu, 19 Mei hingga Selasa, 21 Mei 2024, ini sangat luar biasa. Tentunya, kata dia, forum ini bukan sebatas saling bertukar informasi saja, tapi menjadi perjuangan bersama-sama dalam mengatasi krisis air dan memperbaiki kualitas air.

Baca Juga :

Dicatut Ormas untuk Bubarkan Diskusi PWF, Pj Gubernur Bali Ngaku Tak Kenal PGN

“Mudah-mudahan kita semua bisa saling bertukar informasi, dan masing-masing parlemen berjuang untuk memperjuangkan bagaimana kita memperjuangkan krisis air ini bersama-sama, dan memperbaiki kualitas air kita,” kata Hasnur pada Rabu, 22 Mei 2024.

Anggota BKSAP DPR RI Fraksi Partai Golkar, Hasnuryadi Sulaiman

Baca Juga :

Ministry: Knowledge Investment Crucial for Tourism Sustainable

Apalagi, kata dia, Indonesia ini merupakan negara yang dua pertiganya adalah perairan. Dengan demikian, ia berharap hasil bahasan air dalam forum ini dapat diimplementasikan dengan maksimal.

“Indonesia kan terkenal dengan 2/3 wilayah perairan, mudah-mudahan kita bisa maksimalkan dengan sebaik-baiknya,” jelas Legislator asal Kalimantan Selatan ini.

Baca Juga :

Puan Bertemu Jokowi di WWF ke-10 Bali, Hasto Bilang Begini

Khusus di Kalimantan , Hasnur mengatakan memang harus mengubah budayanya dulu karena masyarakat masih ada yang memakai air sungai untuk mandi, mencuci dan sebagainya. Menurut dia, Kalimantan Selatan yang menjadi daerah pemilihannya (dapil) tidak mengalami krisis air bersih, hanya saja air sungai masih digunakan untuk mandi dan lainnya.

“Di Kalimantan Selatan tidak krisis air bersih, tapi budaya seperti itu kan tidak baik dengan mandi, cuci. Jadi itu harus kita perbaiki, dibenahi dulu karena itu akan memperbaiki kualitas air disana. Dengan air yang melimpah, kita juga mencatat supaya suatu saat minum langsung air kita, jadi tidak perlu beli air lagi,” ujar Anggota Fraksi Partai Golkar ini.

Maka dari itu, Hasnur mengatakan langkah yang perlu dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yakni menyiapkan toilet-toilet umum guna memperbaiki budaya masyarakat di sana agar tidak menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci dan sebagainya.

“Langkah Pemerintah tentunya harus menyiapkan toilet-toilet umum dan memperbaiki kualitas kehidupan di sana. Karena kita ketahui, mereka tinggal di bantaran-bantaran sungai, itu tidak apa-apa selama mereka tidak membuang sampah atau hal-hal lain yang merusak kualitas airnya sendiri,” kata Hasnur lagi.

Halaman Selanjutnya

Maka dari itu, Hasnur mengatakan langkah yang perlu dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yakni menyiapkan toilet-toilet umum guna memperbaiki budaya masyarakat di sana agar tidak menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya




Posted

in

by