Mohammad Ahsan Ikut Gantung Raket, Era The Daddies Berakhir – Waspada Online

Mohammad Ahsan Ikut Gantung Raket, Era The Daddies Berakhir – Waspada Online


JAKARTA, Waspada.co.id – Mohammad Ahsan mengikuti jejak Hendra Setiawan dengan mengumumkan rencana pensiun alias gantung raket pada awal tahun depan. Duet The Daddies akan pensiun setelah Indonesia Masters 2025.

“Bismillah.. Alhamdulillah akhirnya telah sampai juga waktu untuk mengakhiri perjalanan saya di dunia bulutangkis,” tulis Ahsan via akun Instagramnya pada Selasa (10/12).

“Terima kasih kepada Allah Subhanahuwataala, atas rahmat-Nya saya bisa melangkah sejauh ini. Terima kasih kepada orang tua, istri, dan keluarga saya yg terus mendukung di saat suka maupun duka,” tulisnya.

Mengutip dari Djarum Badminton, Ahsan telah bergabung ke klub bulu tangkis sejak usia lima tahun di Palembang. Mengawali dari klub bernama PB Pusri, Ahsan terus mengasah bakat hingga mengadu nasib ke Jakarta dan puncaknya diterima di Pelatnas PBSI pada 2008.

Bersama Bona Septano sebagai tandem pertamanya, Ahsan lolos ke final Japan Open. Ahsan/Bona berhasil mencapai Olimpiade sebagai satu-satunya wakil Indonesia di ganda putra pada edisi London 2012. Sayangnya, mereka terhenti di perempatfinal.

PBSI lalu memasangkan Ahsan dengan Hendra Setiawan yang ingin kembali ke Pelatnas, setelah berkarier profesional bersama Markis Kido. Duet Ahsan/Hendra atau biasa dijuluki The Daddies langsung meledak dengan menjadi juara dunia dan menghuni peringkat satu dunia dalam waktu satu tahun.

Titel juara dunia inilah yang melekat dalam diri Ahsan/Hendra. Sebab, mereka meraihnya tiga kali dengan rekor sempurna yang berlangsung selama tiga keikutsertaan berturut-turut pada 2013, 2015, dan 2019.

Selain emas dari Kejuaraan Dunia, Ahsan/Hendra meraih sukses serupa di Asian Games (1 kali), All England Open (2 kali), dan turnamen Finals (3 kali). Ahsan juga hampir menjadi juara dunia bersama Rian Agung Sapurto saat lolos ke final edisi 2017 di Glasgow.

Berpisah setahun setelah tragedi tersingkir di fase grup Olimpiade Rio 2016, Ahsan/Hendra bangkit dalam chapter kedua yang dimulai pada 2018. Keduanya menjadi pasangan tua-tua keladi karena mampu bersaing dengan ganda yang berusia jauh lebih muda.

Tahun 2019 menjadi periode terbaik Ahsan/Hendra ketika mencapai 10 laga final dan meraih tiga gelar dari turnamen bergengsi, yakni All England, Kejuaraan Dunia, dan World Tour Finals. Meski tak lagi muda, mereka tampil di Olimpiade Tokyo 2020 (peringkat ke-4) serta runner-up di World Tour Finals (2020, 2022), All England (2022, 2023), dan Kejuaraan Dunia 2022.

“Terima kasih kepada semua pelatih saya yg sudah sangat berjasa terhadap karir saya, khususnya Koh Herry I.P (Iman Pierngadi), Koh Aryono (Miranat), Koh Thomas (Indratjaja). Terima kasih banyak untuk para partner saya khususnya Koh Hendra Setiawan, Rian Agung dan Bona Septano yg sudah sama-sama berjuang.”

“Terima kasih untuk PBSI ,klub saya PB Djarum dan semua sponsor khususnya Victor, Waroeng Steak&Shake dan Le Mineral dan semua atlet ganda putra. Dan terima kasih banyak untuk semua fans yang selalu setia mendukung. Sampai ketemu di Indonesia Masters 2025,” tulis Babah.

Apapun hasilnya, duet Ahsan/Hendra akan mengakhiri kebersamaannya dan gantung raket selepas Indonesia Masters 2025 pada 21-26 Januari 2025 di Istora Senayan Jakarta. (wol/aa/ig/bolasport/d2)

Editor: AUSTIN TUMENGKOL


Posted

in

by

Tags: