Kendalikan Inflasi, Pj Wali Kota Banda Aceh Sidak Pasar Tradisonal Terbesar


UPAYA pengendalian inflasi terus dilakukan Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq bersama pihak terkait. Salah satunya, secara berkala melakukan pemantauan langsung harga dan stok barang kebutuhan pokok di pasar tradisional. Seperti yang ia lakukan ke Pasar Al Mahirah, Gampong Lamdingin, Aceh, Minggu (29/1).

Inspeksi mendadak (sidak) ini dilakukannya untuk menindaklanjuti arahan Mendagri RI Tito Karnavian pada rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah beberapa hari yang lalu.

Bakri Siddiq datang bersama Plt Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh Rony Widijarto, Kepala BPS Banda Aceh Amir Fadli, Kabag Ops Polresta Banda Aceh Kompol Iswahyudi, Kasdim 0101/KBA Letkol Arh Sugi Hantoro, dan perwakilan unsur forkopimda lainnya.

Hadir pula di lokasi, Sekdako Amiruddin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jalaluddin, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan M Nurdin, bersama para kepala dinas dan pejabat terkait di lingkungan Pemko Banda Aceh.

Tiba di lokasi, Bakri langsung berdialog dengan para pedagang untuk mengecek stok dan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional terbesar di Aceh tersebut.

Warung kelontong, beras, hingga lapak penjualan ayam potong dan daging sapi turut disambangi Bakri Siddiq beserta rombongan.

Hasil peninjauan, terjadi kenaikan harga sejumlah komoditi, meski tidak terlalu signifikan. Gerak cepat pelaksanaan operasi pasar pun diinstruksikannya kepada Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Banda Aceh. “Barusan kita lihat beberapa komoditi, seperti beras, minyak goreng, dan bawang, harganya naik,” ujarnya lewat keterangan yang diterima.

Pergerakan harga, sambung Bakri, harus direspons dengan operasi pasar pada pekan depan. Ia memproyeksikan harga dan stok barang bisa stabil sehingga inflasi terkendali. “Apalagi di awal tahun seperti sekarang, biasanya akan terjadi tren penurunan harga,” ujarnya.

Terkait dengan pengendalian laju inflasi, Bakri menyebut Banda Aceh mencatatkan pencapaian positif. “Inflasi year on year dari 7,85 persen pada Spetember 2022 terus menurun hingga enam persen pada Desember lalu. Ini tidak terlepas dari tim yang solid yang kita miliki, yakni TPID yang saling berkoordinasi dan mengisi dalam upaya menekan laju inflasi,” tandasnya.

Ia menambahkan, memasuki tahun anggaran baru, Pemko Banda Aceh juga telah mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program pengendalian inflasi.

“Anggarannya hampir tiga kali lipat daripada tahun lalu. Kita terus berpacu sesuai arahan presiden dan mendagri untuk menekan laju inflasi hingga di bawah lima persen,” pungkasnya. (OL-8)





Posted

in

by