Imbas Erupsi Gunung Ruang, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang


Gunung Ruang mengeluarkan asap putih dari permukaan kawahnya di Kabupaten kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro), Sulawesi Utara, Jumat ((ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)

AKTIVITAS erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menunjukkan penurunan. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencabut peringatan risiko tsunami. Hanya sajaGunung Ruang masih tetap di level IV Awas.

Hasil pemantauan kegempaan Minggu (21/4) pukul 00.00 hingga 12.00 Wita, tercatat 25 kali gempa vulkanik dangkal dan 19 kali gempa vulkanik dalam.

“Potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah erupsi eksplosif menghasilkan lontaran batu (pijar) ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif (aliran lava),” kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan, dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga : Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Lumpuh 4 Hari

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi, oleh karena itu tingkat aktivitas Gunung Ruang masih tetap di level IV (Awas). Sehingga masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang juga diminta waspadai potensi batuan pijar dan luruhan awan panas (surge) dan tetap menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan,” sambungnya.

Bahkan, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko mengungkapkan, jika Bandar Udara Sam Ratulangi Manado masih tertutup karena dampak erupsi Gunung Ruang. Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan bandara kembali dibuka.

“Penutupan bandara Internasional Sam Ratulangi Manado diperpanjang hingga hari ini. Kami terus memantau perkembangan dan belum bisa dipastikan hari Senin buka atau tudak mengingat sangat tergantung kondisi Gunung Ruang,” ungkap Ambar

Baca juga : Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara

Sebelumnya, Tim Kantor SAR Manado melaporkan, warga Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang berjumlah 11.624 orang, yang tersebar di 15 desa, yakni Desa Apengsala, Barangka Pehe, Boto, Haasi, Laing Patehi, Lesah, Lesahrende, Mahangiang, Mohongsawang, Pahiama, Tulusan, Bahoi, Balehumara, Mulengen, dan Pumpente.

Hanya saja, menurut Recuer Basarnas Manado Al Ikram, dari belasan ribu orang itu, baru sebanyak 2.176 warga yang meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke posko darurat. Sementara, sisa warga lainnya masih menetap di rumah.

Semenara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada 363 rumah rusak akibat erupsi Gunung Ruang, lalu ada juga 2 gereja rusak dan 1 sekolah dasar rusak. (LN)


Posted

in

by

Tags: