Oleh: Adekamwa
(Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Unhas)
Persidangan terhadap reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich, berakhir dengan putusan yang mengejutkan: bersalah melakukan spionase. Pihak surat kabar tempat dia bekerja dan pemerintah AS dengan keras menolak tuduhan tersebut sebagai tuduhan yang tidak berdasar dan bermotif politik. Gershkovich dijatuhi hukuman 16 tahun di penjara Rusia dengan keamanan tinggi.
Seperti dilansir Wall Street Journal, Sabtu (20/7/2024), Gershkovich dijatuhi hukuman penjara hanya setelah menjalani tiga sesi persidangan yang digelar tertutup dan rahasia di kota Ural, Yekaterinburg. Kasus ini tidak hanya menandai babak kelam bagi dunia jurnalisme, tapi juga menyoroti meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat.
Evan Gershkovich hadir di pengadilan, berdiri di dalam kurungan kaca terdakwa, mengenakan kemeja berwarna gelap dan kepala plontos – sebuah gambar yang menunjukkan keparahan situasinya. Persidangan diadakan di Pengadilan Regional Sverdlovsk di Yekaterinburg, sebuah kota yang terletak sekitar 880 mil di sebelah timur Moskow. Daerah di mana Evan Gershkovich ditangkap pada Maret 2023 ketika sedang melakukan tugas peliputan. Seluruh persidangan diselimuti kerahasiaan, dengan sesi yang tertutup untuk umum dan media.
Hakim Andrei Mineyev menjatuhkan vonis yang cukup berat, dengan menyatakan, “Pengadilan memutuskan bahwa Evan Gershkovich terbukti bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan Artikel 376 dari Russian Criminal Code dan menjatuhkan hukuman penjara selama 16 tahun yang harus dijalani di penjara dengan tingkat keamanan yang tinggi.” Evan Gershkovich, ketika ditanya apakah ia memahami putusan tersebut, menjawab dalam bahasa Rusia, “Ya, Yang Mulia.” Formalitas proses persidangan itu kontras dengan momen mengharukan saat Evan Gershkovich melambaikan tangan kepada para pendukungnya, salah satunya berteriak, “Evan, kami mencintaimu!”