Bukan Masanya Lagi Senior Mendominasi


Jumat, 15 September 2023 – 20:45 WIB

Jakarta – Selebgram sekaligus pengusaha milenial, Rea Wiradinata mengatakan dalam kondisi saat ini, Indonesia membutuhkan calon pemimpin yang dapat melihat peluang di masa depan. Menurutnya, akan lebih baik jika calon pemimpin itu berasal dari kalangan anak muda.

Baca Juga :

Mantap Dukung Anies-Cak Imin di 2024, PKS Langsung Pasang Banner Segede Gedung

Rea Wiradinata menilai sudah saatnya anak muda diberi kesempatan untuk tampil dalam panggung nasional. Dia beranggapan, usia tidak dapat menjadi faktor untuk menentukan seseorang layak atau tidak menjadi pemimpin.

“Pemimpin muda cenderung open minded, maka dari itu mampu memberikan problem solving terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu, anak muda juga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan,” ujar Rea saat menjadi pembicara di webinar Anak Muda Jadi Capres-Cawapres 2024: Waktunya Anak Muda Berkiprah yang diselenggarakan oleh Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES), Jumat, 15 September 2023.

Baca Juga :

Resmi Dukung Anies-Cak Imin, PKS Minta Kader Totalitas Bantu Pemenangan di Pilpres 2024

Dikatakan Rea, memasuki era 4.0 sudah saatnya para politisi senior mulai menggandeng anak muda dalam berpolitik. Menurutnya kolaborasi antara politisi senior dan anak muda dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Baca Juga :

PKS Resmi Deklarasikan Dukungan ke Cak Imin Maju Jadi Cawapres Anies pada Pilpres 2024

“Sekarang udah bukan masanya lagi senior terus mendominasi, sebaiknya ada kolaborasi antara senior dan anak-anak muda, sebatas memberi dukungan moril kepada mereka,” kata dia

Lebih lanjut, Rea berharap untuk para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang nantinya akan bertarung di pemilihan umum atau Pemilu 2024 mendatang agar mau memperhatikan soal kedaulatan pangan.

“Indonesia saat ini hanya punya 2 provinsi yang diandalkan menjadi lumbung beras, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan. Kalau dulu era Pak Harto kita sanggup memenuhi kebutuhan nasional bahkan sampai berswasembada beras, kini hal tersebut sulit sekali,” ungkapnya

“Kami sangat berharap program Food Estate dapat terwujud dikemudian hari,” sambungnya

Selain itu, Rea juga menekankan kepada calon pemimpin mendatang untuk concern terhadap Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). Sebab, kata dia, kasus kekerasan seksual masih sering terjadi sehingga perlu ditangani secara serius.

Kemudian Rea berharap pemerintah yang akan datang dapat lebih memperhatikan lapangan pekerjaan serta upah buruh yang rendah. “Apalagi belakangan isu-isu TKA yang kerap menyerobot ‘urusan dapur’ para pekerja lokal kita banyak berseliweran di berbagai media massa,” bebernya

Terakhir, untuk menghindari terjadinya konflik agraria, Rea menyarankan pemimpin yang akan datang agar melanjutkan program Presiden Jokowi membagi-bagikan sertifikat tanah kepada warga. Ia juga meminta, calon pemimpin untuk berpihak kepada rakyat dibanding kepentingan investasi asing.

“Hemat saya, lebih baik memaksimalkan potensi kita di dalam negeri untuk membangun sektor industri dengan melibatkan pengusaha lokal atau kalaupun investor asing, pilih investor yang tak punya tendensi untuk mencampuri kebijakan nasional kita,” imbuhnya

“Untuk menjawab tantangan itu semua, alangkah baiknya pemerintah yang terpilih nanti melibatkan kalangan muda yang berani mengambil Langkah progresif. Sudah saatnya di era digital sekarang ini, pemerintah memberikan porsi yang seluas-luasnya bagi pengusaha lokal dan muda,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

“Indonesia saat ini hanya punya 2 provinsi yang diandalkan menjadi lumbung beras, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan. Kalau dulu era Pak Harto kita sanggup memenuhi kebutuhan nasional bahkan sampai berswasembada beras, kini hal tersebut sulit sekali,” ungkapnya

Halaman Selanjutnya




Posted

in

by