loading…
Bahrain mengusir duta besar Israel. Foto/Reuters
Pernyataan yang dipublikasikan di situs parlemen Bahrain menegaskan bahwa duta besar Israel telah meninggalkan Bahrain, sementara Bahrain memanggil kembali duta besarnya dari Israel dan memutuskan untuk menangguhkan semua hubungan ekonomi dengan Israel.
Bahrain menambahkan bahwa keputusannya untuk memanggil kembali utusannya dan menangguhkan hubungan ekonomi didasarkan pada “sikap solid dan historis kerajaan yang mendukung perjuangan Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina.”
“Dewan Perwakilan menegaskan bahwa duta besar Israel di kerajaan Bahrain telah meninggalkan Bahrain dan kerajaan Bahrain telah memutuskan kembalinya duta besar Bahrain untuk Israel. Penghentian hubungan ekonomi juga diputuskan,” demikian pernyataan Parlemen Bahrain.
“Dewan menegaskan bahwa berlanjutnya perang dan operasi militer, dan eskalasi Israel yang terus berlanjut mengingat kurangnya penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional, mendorong Dewan untuk menuntut lebih banyak keputusan dan tindakan yang menyelamatkan nyawa orang-orang tak berdosa dan warga sipil di Gaza. dan seluruh wilayah Palestina,” demikian pernyataan Parlemen Bahrain.
Pusat Komunikasi Nasional Bahrain membenarkan tindakan tersebut dan mengatakan bahwa “prioritas upaya pada tahap ini harus difokuskan pada melindungi kehidupan warga sipil sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan berupaya mengamankan koridor kemanusiaan yang mendesak untuk menyalurkan bantuan dan bantuan medis ke Jalur Gaza.”
Mereka menambahkan bahwa ada “kebutuhan untuk menyelamatkan kawasan ini dari dampak siklus kekerasan baru dan berupaya menemukan cakrawala politik yang jelas demi perdamaian yang adil, komprehensif, dan berkelanjutan yang menjamin stabilitas dan keamanan bagi semua.”
Kementerian Luar Negeri Bahrain belum mengeluarkan pernyataan, namun kisah tersebut telah banyak diberitakan oleh beberapa kantor berita, termasuk kantor berita Israel.
Pada bulan September 2020 Bahrain menandatangani Abraham Accord dengan Israel dan UEA di AS dengan tuan rumah mereka, Presiden Donald Trump.
(ahm)