FAJAR.CO.ID — Penemu teknologi Nikuba Aryanto Misel menunjukkan kekecewaannya pada perusahaan otomotif terkemuka Ferrari dan Lamborghini. Aryanto
Misel juga mengungkapkan kekecewaannya datang ke Italia.
Pria kelahiran Semarang, 30 Agustus 1955 itu sepertinya sudah mencium gelagat tidak beres dalam undangan pihak Ferrari dan Lamborgini ke Italia pada 16 Juni 2023 lalu.
Kecurigaannya ini menjadi alasan Aryanto Misel sengaja tidak membawa alat Nikuba andalannya yang mampu mengkonversi air menjadi hidrogen. Hasil konversi berupa hidrogen itu dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak atau BBM untuk mesin kendaraan bermotor.
Warga Desa Lemahabang Wetan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat itu mengaku sengaja tidak membawa alat Nikuba temuannya ke Italia, agar tidak dijiplak. Dia telah menguji coba Nikuba pada beberapa produk otomotif seperti Ferrari dan Ducati.
Karya Cipta Aryanto Misel berupa Nikuba Hidrogen telah mengantongi hak paten dengan nomor DID2022054964 kode kelas 9. Alat ciptaan Aryanto yang telah memiliki hak paten ini juga telah diterapkan pada 30 unit sepeda motor dinas milik Kodan III.
Aryanto mengklaim gelagat tidak beres itu antara lain pihak Ferrari dan Lamborghini tak mau membicarakan kompensasi hak cipta teknologi Nikuba. Padahal, Aryanto sengaja memaparkan alat temuannya yakni Nikuba Hidrogen dan berencana menjualnya sebesar Rp15 Miliar.
Aryanto Misel datang ke Italia dan memaparkan hasil penelitiannya di hadapan petinggi Ferrari dan Lamborghini selama empat hari. Dia terbang ke Italia hanya bersama dua orang petinggi PT Octagon yang juga menggeluti bidang motor tempel kapal listrik yaitu Sumardi dan Imanuel Hutapea.